Selasa, 19 Julai 2011

Musabaqah Fahmil Qutubi Turats (Mufakat) ke IV Tingkat Nasional

Dalam upaya meningkatkan kembali perhatian dan kecintaan para santri untuk terus mempelajari kitab-kitab kuning (kutub at-turats) sebagai sumber utama kajian ilmu-ilmu agama islam, maka perlu diselenggarakan perlombaan membaca, menterjemahkan dan memahami kitab-kitab kuning (kutub at turats) bagi para santri pondok pesantren, melalui kegiatan Musabaqah Fahmi Kutubit Turats (Mufakat) antar pondok pesantren. Tentu saja, musabaqah ini bukan hanya semata-mata memperlombakan teknik-teknik membaca sebuah kitab kuning, tetapi juga kemampuan dalam memahami serta menyampaikan kandungan teks kitab kuning yang dibacakan kepada publik. Dengan demikian, forum ini merupakan ajang perlombaan kemampuan dalam membaca, memahami, serta mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehansif.
Rangkaian Pokok-Pokok Acara Mufakat Nasional IV Tahun 2011 :
  1. HaLaqah Pimpinan Pondok Pesantren
    Senin, 18 Juli 2011 PUkul 14.00 - 22.00 wita bertempat di Hotel Jayakarta
    Tema : Pesantren dan Penguatan Pemahaman Keislaman Rahmatan Lil Alamin.
    Narasumber :
    - Menteri Agama RI
    - Prof. Dr. KH M. Tolchah Hasan
    - Prof. Dr. H. Muhammad Ali
    - H. Chairul Fuad Yusuf
    - Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj
    - Dr. TGKH M. Zainul Majdi, MA.
    - Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA.
    - Dr. H. Affandi, MA
    - Dr. KH. Nur Iskandar, SQ.
  2. Upacara Pembukaan Mufakat Nasional IV Tahun 2011
    Selasa, 19 Juli 2011 Pukul 07.00-12.10 wita bertempat di Arena Utama Mufakat
    Dibuka oleh Menteri Agama RI
  3. Pembukaan Pameran dan Bazar
    Selasa, 19 Juli 2011 PUkul 12.00 wita - selesai bertempat di Arena Pameran PP. DN NW Pancor
    Dibuka oleh Hj. Rabiattul Adawiyah, SE.
  4. Pelaksanaan Mufakat Nasional IV Tahun 2011
    Rabu - Sabtu, 20 - 23 Juli 2011 PUkul 08.00 - 17.00 wita bertempat di Komplek PP Darunnahdlatain NW Pancor
  5. Diskusi / Jumpa Penulis Buku Metodologi Kitab Kuning
    Rabu - Jum'at, 19 - 21 JUli 2011 Pukul 19.30 - 22.00 wita bertempat di Hall Birrul Walidain
    Tema : Kitab Kuning dan Tantangan Modernitas
    Narasumber :
    - Prof. Dr. KH. Ahsin Sakho MUhammad
    - KH. Maulana Kamal Yusuf
    - KH. Drs. Habib Abdus Syakur
    - KH. Mashoeri Naim, MA.
    - Prof. Dr. H. Hidayat, MA.
    - KH. Saefuddin Amsir, MA.
    - Prof. Dr. KH. Said Agiel Husin Al-Munawwar
    - Dr. H. Mukhlis Hanafi.
  6. Pegelaran Seni Islami
    Kamis, 21 Juli 2011 Pukul 13.30 - 21.30 wita bertempat di Panggung Arena Utama
    Peserta : Band WALI, Kafilah Mufakat, Utusan Pondok Pesantren NTB, Umum
  7. Sarasehan dan Musyawarah Mufakat Nasional
    Kamis, 21 Juli 2011 Pukul 13.00 - 21.30 wita bertempat di Hall Birrul Walidain
    Tema : Kontekstual KItab Kuning dalam Pemecahan Problem Keummatan Dewasa ini
    Narasumber :
    - Prof. Dr. KH M. Tolchah Hasan
    - Tarmizi Taher
    - Prof. Dr. H. D. Hidayat
    - Prof. Dr. H. Muhammad Ali, MA.
  8. Upacara Penutupan Mufakat NAsional IV Tahun 2011
    Sabtu, 23 Juli 2011 Pukul 19.00 - 23.00 wita bertempat di Arena Utama Mufakat
    Ditutup : Gurbenur NTB / Dirjen Pendidikan Islam

GUBENUR NTB MENGAKU BANGGA JADI ALUMNI PONPES

  Lombok Timur, NTB 19/7(ANTARA)- Gubenur Nusa Tenggara Barat TGH M. Zaiul Majdi mengaku bangsa menjadi alumni pondok pesantren, karena pendidikan di lingkungan pesantren tidak kalah dengan pendidikan umum, apalagi sekarang ini telah didukung dengan sarana dan prasana cukup memadai.

          "Saya menjadi seorang Gubenur sekarang ini tidak terlepas dari hasil didikan di lingkungan pondok pesantren (ponpes). Selama ini  Ponpes sudah banyak melahirkan tokoh pemimpin bangsa ini," katanya di Selong, Selasa.  
    Zaiunul mengaku sejak tahun 1985 hingga 1991 belajar dan menimba ilmu di lingkungan Ponpes Darunnahdatain Nahdlatul Watahan (NW) Pancor.

         Ia mengatakan, lingkungan Ponpes sebagai tempat menimba dan menggali berbagai ilmu pengetahuan agama yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama Islam melalui kegiatan spritual  yang bertujuan untuk kamajuan bangsa dan negara ini.

         Oleh karena itu, katanya, keberadaan ponpes tidak akan bisa dicabut dari  hittahnya, sebagai tempat untuk mencetak para santri yang akan dipersiapkan menjadi seorang kader penerus pemimpin bangsa ini dimasa yang ada datang.

         Zainul mengatakan, untuk menciptakan kader pemimpim bangsa yang berkualitas terlebih dahulu seorang santri harus diasah sikap, watak, prilaku dan budi pekertinya agar menjadi baik serta berakhlak mulia, sehingga ketika  menjadi pemimpin bisa membedakan mana yang baik.

         "Salah besar kalau ada yang masih beranggapan bahwa lulusan ponpes tidak bisa menjadi seorang pemimpin, justru sebaliknya. Saya mengharapkan kedepan  dari lulusan ponpes akan tumbuh calon pemimpin yang baik," ujarnya.

        Dia mengharapkan pimpinan ponpes yang ada di NTB untuk  menjalankan program pesantren sesuai dengan aturan yang ada dan dengan tidak menjadikan lingkungan ponpes sebagai tempat untuk melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji dan bertentangan dengan hukum.

         "Seperti yang terjadi di salah satu kabupaten di NTB ini,  mengatasnamakan ponpes sebagai tempat untuk melakukan berbagai tindakan yang diluar jalur. Ponpes dijadikan tempat untuk menyusun sebuah tindakan yang sangat membahayakan bagi orang lain," kata Zainul.

         Menurut dia, perbuatan yang demikian itu, harus dihilangkan jauh-jauh oleh semua pengurus ponpes yang ada di NTB, dengan mengembalikan posisi ponpes kepada hittahnya, sebagai tempat belajar  berbagai ilmu agama.

         "Kalau dilihat dari prospek kedepan, keberadaan ponpes di NTB cukup menjanjikan, karena itu harus dipertahankan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat kalau  ponpes itu tidak ada sangkut pautnya dengan masalah terorisme," kata Zainul. (*)

Jumaat, 15 Julai 2011

lomba membaca dan memahami isi "kitab kuning" tingkat nasional

Mataram, 15/7 (ANTARA) - Sebanyak 1.400 santri dari seluruh Indonesia akan mengikuti "Musabaqah Fahmi Kutubit Turats" (Mufakat) atau lomba membaca dan memahami isi "kitab kuning" tingkat nasional IV di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat 19-24 Juli 2011.

         Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB H Lalu Suhaimi Ismy di Mataram, Jumat mengatakan, hingga kini jumlah peserta yang akan mengikuti Mufakat di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Pancor itu sebanyak 1.620 orang, termasuk pendamping.

         Ia mengatakan, para santri yang berasal dari ponpes di 33 provinsi di seluruh Indonesia itu akan ditampung di Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan (NW) Pancor, Lombok Timur.

         "Sebelumnya pada lomba pertama hingga ketiga kami menggunakan istilah  Musabaqah Qiraatil Kutub, karena merupakan lomba membaca kitab kuning. Pada lomba yang keempat ini diperkenalkan istilah Musabaqah Fakmi Kutubit Turats, karena selain membaca juga memahami isi dari kitab kuning," ujarnya.

         Jadi, kata Suhaimi, pada lomba sekarang ini tidak hanya membaca kitab kuning, tetapi juga memahami kandungan atau isinya. Dengan memahami isi kitab tersebut diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

         Menurut dia, Mufakat IV 2011 yang berlangsung selama sepekan itu akan diisi dengan berbagai mata lomba, yakni untuk tingkat 'Ula' (awaliyah) atau dasar dengan peserta santri tingkat Madrasah Ibtidaiyah adalah lomba membaca dan memahai kitab fiqh, sirah (sejarah), aqidah/ahlak dan kitab nahwu sharaf.

         Sementara untuk 'Wustha' dengan peserta santri tingkat Madrasah Tsanawiyah yang dilombakan adalah membaca dan memahami kitab Fiqh, airah, aqidah/akhlak, nahwu sharaf, hadits, tafsir dan balaghah, sedangkan untuk Ulya dengan peserta santri Madrasah Aliyah sama dengan Wustha.

         "Kegiatan 'Mufakat' juga diisi dengan lomba debat menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris," katanya.

         Menurut rencana 'Mufakat' akan dibuka Menteri Agama Suryadharma Ali dan sejumlah gubernur serta sejumlah pejabat dari Kementerian Agama dan Duta Besar (Dubes) negara sabahat, antara lain Malaysia Brunei Darussalam, Saudi Arabia dan negara timur tengah lainnya serta Dubes Amerika Serikat dan Australia.

         Para peserta yang merah predikat terbaik akan mendapat hadiah menarik, antara lain umroh ke Tanah Suci Mekah dan seluruh peserta juga akan diberikan uang pembinaan. (*)
 
Powered by Blogger