Selasa, 16 September 2014

Dalam Surat Fushilat Ayat 11, Allah memberi tahu kepada manusia bahwa benda-benda langit itu terbuat dari gas dan debu.

 Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk bintang-bintang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainya.

SASAK-WORLD. Ketika bicara ilmu pengetahuan, Islam menganjurkan umatnya untuk mendalami Alquran. Sebab di dalamnya terdapat banyak kebenaran ilmiah yang baru terungkap di zaman modern. Kitab suci umat Muslim itu memuat begitu banyak keajaiban alam semesta, yang hanya bisa diketahui oleh Allah, Sang Pencipta.

Teori Big Bang misalnya. Teori ini belum ditemukan oleh para ilmuwan sampai sekitar tahun 1927. Namun teori itu sudah diungkapkan oleh Rasul Allah, Muhammad SAW, jauh sebelum para ilmuwan merumuskannya. Nabi tidak mungkin bisa mengetahuinya, kecuali Alquran benar-benar diwahyukan kepadanya oleh Allah.
Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta dimulai sebagai titik tunggal yang padat, berukuran kecil, bertekanan tinggi, dan memiliki massa yang sangat panas. Kemudian, dalam satu ledakan keras yang kemudian dikenal sebagai Big Bang, terbentuklah alam semesta. Orang yang tidak beriman mungkin akan terkejut bahwa teori Big Bang benar-benar disebutkan dalam Alquran (Surat Al Anbiyya Ayat 30 dan 33).
Keajaiban lainnya tentang alam semesta yang diceritakan dalam Alquran berabad-abad lalu, namun baru bisa ditemukan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 adalah sifat alam semesta yang terus membesar dan mengembang. Hubble mencatat bahwa galaksi di luar Bima Sakti semua bergerak menjauhi kita. Semakin jauh jarak sebuah galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Dalam Alquran, Allah berfirman dalam Surat Adz Dzariat Ayat 47, “Dan langit kami bangun dengan kekuasaan kami dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.”
Teori tentang asal usul dan terus mengembangnya alam semesta merupakan gagasan revolusioner. Fenomena ini baru bisa dibuktikan oleh para ilmuwan pada akhir 1920-an namun sudah dikenal Nabi Muhammad melalui Alquran, berabad-abad sebelum teleskop ditemukan.
Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk bintang-bintang yang terang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainnya yang sebenarnya terbentuk dari gas dan debu.
Dalam Surat Fushilat Ayat 11, Allah memberi tahu kepada manusia bahwa benda-benda langit itu terbuat dari gas dan debu.
Astronom James Webb menjelaskan, "Meskipun bintang telah menjadi topik utama astronomi selama ribuan tahun, kita baru memahami secara rinci tentang rahasia langit melalui teleskop dan komputer. Seratus tahun yang lalu, para ilmuwan tidak tahu bahwa bintang didukung oleh fusi nuklir, dan 50 tahun yang lalu mereka tidak tahu bahwa bintang-bintang terus-menerus terbentuk di alam semesta."
Para peneliti masih belum tahu secara rinci bagaimana awan gas dan debu bisa membentuk bintang, atau mengapa sebagian besar bintang-bintang terbentuk dalam kelompok, atau bagaimana sistim planet terbentuk.
Bukti ilmiah lainnya yang sudah disebutkan dalam Alquran adalah terbelahnya Bulan. Menurut citra satelit modern, ada bekas retakan atau celah yang dalam di Bulan. Muslim percaya pada keajaiban ini karena mereka diberitahu oleh Alquran, dalam Surat Al Qamar Ayat 1.
Disebutkan, orang-orang kafir menantang Nabi Muhammad untuk memberi mereka bukti kuat tentang Allah dan Allah menjawabnya dengan membelah Bulan dan menyatukannya kembali tepat di depan mata mereka.
Bekas retakan atau belahan Bulan terlihat saat awak Apollo 10 pada tahun 1969 melakukan penerbangan bersejarah mereka di atas permukaan Bulan sejauh 14 kilometer. Dua bulan kemudian, Apollo 11 mendarat di Bulan dan mereka mendapatkan lebih banyak informasi. Dari hasil investigasi, mereka mengungkapkan bahwa retakan atau belahan itu ternyata hingga ke bagian dalam Bulan, tidak hanya di permukaannya saja.
Apa yang menyebabkan Bulan retak atau terbelah? Para ilmuwan masih belum menemukan jawaban pasti tetapi Muslim percaya itu adalah bukti bahwa Bulan memang terbelah selama zaman Nabi Muhammad masih hidup.
Terlepas dari penyebab terbelahnya Bulan, keajaiban tersebut sudah dinyatakan dalam Alquran dan ratusan tahun kemudian, satelit baru bisa membuktikan bahwa retakan Bulan seperti itu ada.
Luasnya alam semesta dan segala sesuatu yang mengambang di dalamnya tidak pernah berhenti untuk memukau para ilmuwan, astronom, dan orang awam, tidak peduli apa latar belakang agama mereka.
Beberapa fakta ilmiah tentang alam semesta yang indah benar-benar membingungkan. Alam semesta tidak mungkin terbentuk tanpa campur tangan Pencipta Yang Agung, Maha Mengetahui, Maha Kuasa.
Kecepatan cahaya adalah kecepatan tercepat di Bumi; cahaya begitu cepat sehingga bisa mengelilingi Bumi 14 kali perdetik. Dengan berpegang pada prinsip tersebut, bayangkan jika kita mengukur luasnya alam semesta. Maka manusia membutuhkan waktu 13,8 miliar tahun cahaya untuk melakukan perjalanan dari satu ujung alam semesta ke ujung yang lain, dari awal sampai akhir. Itu hanya salah satu contoh dari kebesaran Allah. (Sumber: Saudi Gasette)
 http://www.dream.co.id/news/keajaiban-alam-semesta-dalam-alquran-140914r.html

Rabu, 13 Mac 2013

TEROMPET SANGKAKALA BERDASARKAN HADITS SHAHIH RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM !!!

“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah".

Saya bertanya: “YaRasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah: “BAGAIKAN TANDUK DARI CAHAYA.”

Saya tanya: “Bagaimana besarnya?”
Jawab Rasulullah: “SANGAT BESAR BULATANNYA, DEMI ALLAH YANG MENGUTUSKU(MUHAMMAD) SEBAGAI NABI , BESAR BULATANNYA ITU LEBIH LUAS DARI LANGIT DAN BUMI, dan akan ditiup hingga tiga kali.
Pertama: Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan).
Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
(KITAB TANBIHUL GHAFILIN)


Belum lama ini sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi dan penelitian terhadap alam semesta untuk memastikan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini. Kita tahu bahwa yang umumnya diperkirakan orang selama ini adalah bahwa alam semesta ini berbentuk bulat, bundar, atau bahkan ada pula yang menyebut bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan milik NASA yang diberi nama WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Prob), pada akhir penelitiannya mereka membuat sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan. Menurut hasil penelitian tersebut, alam semesta ini ternyata bentuknya menyerupai terompet!

Adapun ringkasan ilustrasi yang mereka gambarkan adalah bahwa pada bagian ujung belakang terompet (baca: alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak dapat diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Dalam hadits di AWAL disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Izrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. bukankah bentuk 'laksana tanduk' mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang pada umumnya terbuat dari tanduk?

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghaib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghaib.

Jika kesahihan hadits di atas dapat dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP memang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dapat dipastikan bahwa kita ini sesungguhnya bagaikan kupu-kupu yang hidup di tengah-tengah kaldera sebuah gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml:87)

Makhluk langit saja terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Sedangkan pada sambungan hadits di atas masih ada sedikit tambahan tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”

Ada sebuah pertanyaan yang patut untuk kita renungkan , JIKA SANGKAKALANYA SEBESAR DI GAMBAR, MAKA SEBESAR APAKAH PENIUPNYA ? Terlebih lagi, SEBESAR PULAKAH YANG MENCIPTAKAN KEDUANYA ?

Subhanallah!

Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.

Selasa, 17 Januari 2012

amanah dan penerangan tentang tarekat HIZIB Nahdlatul Wathan

Pengembaraan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menuntut ilmu pengetahuan berawal dari pendidikan dalam keluarga, yakni dengan belajar mengaji [membaca Al-qur'an] dan berbagai ilmu agama lainnya, yang diajarkan langsung oleh ayahnya, yang dimulai sejak berusia 5 tahun.

[sunting] Pendidikan Lokal

Setelah berusia 9 tahun, ia memasuki pendidikan formal yang disebut Sekolah Rakyat Negara, hingga tahun 1919 M. Setelah menamatkan pendidikan formalnya, beliau kemudian diserahkan oleh ayahnya untuk menuntut ilmu agama yang lebih luas dari beberapa Tuan Guru lokal, antara lain TGH. Syarafudin dan TGH. Muhammad Sa'id dari Pancor serta Tuan Guru Abdullah bin Amaq Dulaji dari desa Kelayu, Lombok Timur. Ketiga guru agama ini mengajarkan ilmu agama dengan sistem halaqah, yaitu para santri duduk bersila di atas tikar dan mendengarkan guru membaca kitab yang sedang dipelajari, kemudian masing-masing murid secara bergantian membaca.

[sunting] Pendidikan di Mekah

Untuk lebih memperdalam ilmu agama, Muhammad Zainuddin remaja berangkat menuntut ilmu ke Mekah diantar kedua orang tuanya, tiga orang, kemenakan dan beberapa orang keluarga, termasuk pula TGH. Syarafuddin. Pada saat itu beliau berusia 15 tahun, yaitu menjelang musim Haji tahun 1341 H/1923 M. Sesampai di Tanah Suci, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid langsung mencari rumah kontrakan di Suqullail, Mekah.

[sunting] Belajar di Masjid al-Haram

Beberapa setelah musim Haji usai, TGH. Abd. Madjid mulai sibuk mencarikan guru buat anaknya. Sampailah pencarian TGH. Abd. Madjid pada sebuah halaqah. Syaikh yang mengajar di lingkaran tersebut bernama Syaikh Marzuki, seorang keturunan Arab kelahiran Palembang yang sudah lama mengajar mengaji di Masjid Haram, yang saat itu berusia sekitar 50 tahun. Disanalah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid diserahkan untuk belajar.
Selain itu juga sempat belajar ilmu sastra pada ahli syair terkenal di Mekah, yakni Syaikh Muhammad Amin al-Kutbi dan pada saat itu berkenalan dengan Sayyid Muhsin Al-Palembani, seorang keturunan Arab kelahiran Palembang yang kemudian menjadi guru beliau di Madrasah al-Shaulatiyah.
Ketika ayah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pulang ke Lombok, ia langsung berhenti belajar mengaji pada Syaikh Marzuki, karena ia merasa tidak banyak mengalami perkembangan yang berarti dalam menuntut ilmu selama ini. Namun, ia belum sempat mencari guru, terjadi perang saudara antara kekuasaan Syarif Husein dengan golongan Wahabi.[4]

[sunting] Belajar di Madrasah al-Shaulatiyah

Dua tahun setelah terjadinya huru hara tersebut, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid muda berkenalan dengan seseorang yang bernama Haji Mawardi dari Jakarta. Dari perkenalannya itu ia diajak masuk belajar di madrasah al-Shaulatiyah, yang saat itu dipimpin oleh Syaikh Salim Rahmatullah. Pada hari pertama masuknya ia bertemu dengan Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath.
Madrasah al-Shaulatiyah adalah madrasah pertama sebagai permulaan sejarah baru dalam pendidikan di Arab Saudi. Madrasah ini sangat legendaris, gaungnya telah menggema di seluruh dunia dan telah menghasilkan banyak ulama-ulama besar dunia. TGKH. Muhammad Zainuddin masuk Madrasah al-Shaulatiyah pada tahun 1345 H (1927 M) yang waktu dipimpin (Mudir/Direktur), Syaikh Salim Rahmatullah yang merupakan cucu pendiri Madrasah al-Shaulatiyah. Sudah menjadi tradisi bahwa setiap thullab yang masuk di Madrasah Al-Shaulatiyah harus mengikuti tes masuk untuk menentukan kelas yang cocok bagi thullab. Demikian pula dengan TGKH. Muhammad Zainuddin, juga ditest terlebih dahulu. Secara kebetulan diuji langsung oleh Direktur al-Shaulatiyah sendiri, Syaikh Salim Rahmatullah dan Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath.
Hasil test menentukan di kelas 3. mendengar keputusan itu, TGKH. Muhammad Zainuddin minta diperkenankan masuk kelas 2 dengan alasan ingin mendalam mata pelajaran ilmu Nahwu dan Sharaf. Semula Syaikh Hasan bersikeras agar TGKH. Muhammad Zainuddin masuk kelas 3, tetapi pada akhirnya melunak dan mengabulkan permohonan untuk masuk kelas 2 dan sejak itu TGKH. Muhammad Zainuddin secara resmi masuk Madrasah al-Shaulatiyah mulai dari kelas 2. Prestasi akademiknya sangat istimewa. Beliau berhasil meraih peringkat pertama dan juara umum. Dengan kecerdasan yang luar biasa, TGKH. Muhammad Zainuddin berhasil menyelesaikan studi dalam waktu hanya 6 tahun, padahal normalnya adalah 9 tahun. Dari kelas 2, diloncatkan ke kelas 4, kemudian loncat kelas lagi dari kelas 4 ke kelas 6, kemudian pada tahun-tahun berikutnya naik kelas 7, 8 dan 9.
Sahabat sekelas TGKH. Muhammad Zainuddin bernama Syaikh Zakaria Abdullah Bila, mengakui kejeniusannya dan mengatakan: Syaikh Zainuddin itu adalah manusia ajaib di kelasku, karena kejeniusannya yang tinggi dan luar biasa dan saya sungguh menyadari hal ini. Syaikh Zainuddin adalah saudaraku, dan kawan sekelasku dan saya belum pernah mampu mengunggulinya dan saya tidak pernah menang dalam berprestasi pada waktu saya bersama-sama dalam satu kelas di Madrasah Al-Shaulatiyah Mekah.
Predikat istimewa ini disertai pula dengan perlakuan istimewa dari Madrasah Al-Shaulatiyah. Ijazahnya ditulis langsung oleh ahli khat terkenal di Mekah, yaitu Al-Khathath al-Syaikh Dawud al-Rumani atas usul dari direktur Madrasah al-Shaulatiyah. Prestasi istimewa itu memerlukan pengorbanan, ibu yang selalu mendampingi selama belajar di Madrasah al-Shaulatiyah berpulang ke rahmatullah di Mekah. Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menyelesaikan studi di Madrasah al-Shaulatiyah pada tanggal 22 Dzulhijjah 1353 H dengan predikat "mumtaz" (Summa Cumlaude).
Setelah tamat dari Madrasah al-Shaulatiyah, tidak langsung pulang ke Lombok, tetapi bermukim lagi di Mekah selama dua tahun sambil menunggu adiknya yang masih belajar, yaitu Haji Muhammad Faisal. Waktu dua tahun itu dimanfaatkan untuk belajar antara lain belajar ilmu fiqh kepada Syaikh Abdul Hamid Abdullah al-Yamani. Dengan demikian, waktu belajar yang ditempuh selama di Tanah Suci Mekah adalah 13 kali musim haji atau kurang lebih 12 tahun. Ini berarti selama di Mekah sempat mengerjakan ibadah haji sebanyak 13 kali.
Setelah selesai menuntut ilmu di Mekah dan kembali ke tanah air, TGKH. Muhammad Zainuddin langsung melakukan safari dakwah ke berbagai lokasi di pulau Lombok, sehingga dikenal secara luas oleh masyarakat. Pada waktu itu masyarakat menyebutnya 'Tuan Guru Bajang'. Semula, pada tahun 1934 mendirikan pesantren al-Mujahidin sebagai tempat pemuda-pemuda Sasak mempelajari agama dan selanjutnya pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 mendirikan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan menamatkan santri (murid) pertama kali pada tahun ajaran 1940/1941.

TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren 'Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan'. Istilah 'Nahdlatain' diambil dari kedua madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok dan mengajar.

Pada tahun 1952, madrasah-madrasah cabang NWDI-NBDI yang didirikan oleh para alumni di berbagai daerah telah berjumlah 66 buah. Maka untuk mengkoordinir, membina dan mengembangkan madrasah-madrasah cabang tersebut beserta seluruh amal usahanya, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan organisasi Nahdlatul Wathan yang bergerak di dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah islamiyah pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1372 H/1 Maret 1953 M. sampai dengan tahun 1997 ini lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola oleh Organisasi Nahdlatul Wathan telah berjumlah 747 buah dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, begitu juga lembaga sosial dan dakwah islamiyah Nahdlatul Wathan berkembang dengan pesat bukan hanya di NTB melainkan juga diberbagai daerah di Indonesia seperti NTT, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, Sulawesi, Kalimantan, bahkan sampai ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan lain sebagainya.

Pada zaman penjajahan, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur melawan dan mengusir penjajah. Bahkan secara khusus al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bersama guru-guru Madrasah NWDI-NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama "Gerakan al-Mujahidin". Gerakan al-Mujahidin ini bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Bangsa Indonesia. Dan pada tanggal 7 Juli 1946, TGH. Muhammad Faizal Abdul Majid adik kandung Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memimpin penyerbuan tanksi militer NICA di Selong. Namun, dalam penyerbuan ini gugurlah TGH. Muhammad Faisal Abdul Madjid bersama dua orang santri NWDI sebagai Syuhada' sekaligus sebagai pencipta dan penghias Taman Makam Pahlawan Rinjani Selong, Lombok Timur.

Al Mukkarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sebagai ulama' pemimpin umat, dalam kehidupan bermasyarakt dan berbangsa telah mengemban berbagai jabatan dan menanamkan berbagai jasa pengabdian, di antaranya :

Pada tahun 1934 mendirikan pesantren al-Mujahidin
Pada tahun 1937 mendirikan Madrasah NWDI
Pada tahun 1943 mendirikan madrasah NBDI
Pada tahun 1945 pelopor kemerdekaan RI untuk daerah Lombok
Pada tahun 1946 pelopor penggempuran NICA di Selong Lombok Timur
Pada tahun 1947/1948 menjadi Amirul Haji dari Negara Indonesia Timur
Pada tahun 1948/1949 menjadi anggota Delegasi Negara Indonesia Timur ke Arab Saudi
Pada tahun 1950 Konsulat NU Sunda Kecil
Pada tahun 1952 Ketua Badan Penaseha Masyumi Daerah Lombok
Pada tahun 1953 mendirikan Organisasi Nahdlatul Wathan
Pada tahun1953 Ketua Umum PBNW Pertama
Pada tahun 1953 merestui terbentuknya parti NU dan PSII di Lombok
Pada tahun 1954 merestui terbentuknya PERTI Cang Lombok
Pada tahun 1955 menjadi anggota Konstituante RI hasil Pemilu I (1955)
Pada tahun 1964 mendiriakn Akademi Paedagogik NW
Pada tahun 1964 menjadi peserta KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Bandung
Pada Tahun 1965 mendirikan Ma'had Dar al-Qu'an wa al-Hadits al-Majidiyah Asy-Syafi'iyah Nahdlatul Wathan
Pada tahun 1972-1982 sebagai anggota MPR RI hasil pemilu II dan III
Pada tahun 1971-1982 sebagai penasihat Majlis Ulama' Indonesia (MUI) Pusat
Pada tahun 1974 mendirikan Ma'had li al-Banat
Pada Tahun 1975 Ketua Penasihat Bidang Syara' Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram (sampai 1997)
Pada tahun 1977 mendirikan Universitas Hamzanwadi
Pada tahun 1977 menjadi Rektor Universitas Hamzanwadi
Pada tahun 1977 mendirikan Fakultas Tarbiyah Universitas Hamzanwadi
Pada tahun 1978 mendirikan STKIP Hamzanwadi
Pada tahun 1978 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Hamzanwadi
Pada tahun 1982 mendirikan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi
Pada tahun 1987 mendirikan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
Pada tahun 1987 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Hamzanwadi
Pada tahun 1990 mendirikan Sekolah Tinggi Ilamu Dakwah Hamzanwadi
Pada tahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah Keagamaan putra-putri
Pada tahun 1996 mendirikan Institut Agama Islam Hamzanwadi
Oleh karena jasa-jasa beliau itulah, maka pada tahun 1995 belau dianugerahi Piagam Penghargaan dan medali Pejuang Pembangunan oleh pemerintah. Disamping itu, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid selaku seorang mujahid selalu berupaya mengadakan inovasi dalam gerakan perjuangannya untuk meningkatkan kesejahteraan ummat demi kebahagian di dunia maupun di akhirat.

Di antara inovasi/rintisa-rintisan beliau adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran agama Islam di NTB dengan sistem madrasi, membuka lembaga pendidikan khusus untuk wanita, mengadakan ziarah umum Idul Fitri dan Idul Adha dengan mendatangai jamaah di samping didatangi, meyelenggarakan pengajian umum secara bebas, mengadakan gerakan doa dengan berhizib, mengadakan syafa'at al-kubro, menciptakan tariqat, yakni tariqat Hizib Nahdlatul Wathan, membuka sekolah umum disamping sekolah agama (madrasah), menyusun nazam berbahasa Arab bercampur bahasa Indonesia, dan lain-alin.

Sebagai seorang Ulama' mujahid beliau telah memberikan keteladanan yang terpuji. Seluruh sisi kehidupan beliau, beliau isi dengan perjuangan memajukan agama, nusa dan bangsa. Tegasnya, tiada hari tanpa perjuangan. Itulah yang senantiasa terlihat dan terkesan dari seluruh sisi kehidupan beliau yang patut dicontoh dan diteladani oleh seluruh pengikut dan murid beliau

<iframe width="470" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/KT4D-QPSfjo" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Ahad, 30 Oktober 2011

mitode mudah baca AL-QURAN

Kelas: Metode Cepat Membaca Al-Qur’an

1.Apa itu Metode Cepat Membaca Al-Qur’an?
Metode Cepat Membaca Al-Qur’an adalah salah satu layanan unggulan yang tersedia di QLC. Pada level Basic, peserta dapat belajar membaca Al-Qur’an metode An-Nuur hanya dengan 4 sesi pertemuan saja. Metode ini terbukti telah berhasil membebaskan buta baca Al-Qur’an lebih dari puluhan ribu orang.

2. Apakah ada syarat khusus untuk ikut kelas ini?
Pada prinsipnya QLC terbuka bagi siapa saja yang sehat (jiwa dan raga), sudah dapat membaca dan mau belajar.

3. Apakah ada test masuk nya?
Walaupun ada compentency test, namun ini bukan berarti test untuk dapat diterima atau tidak. Test ini dilakukan hanya untuk mengetahui tingkat kemampuan calon peserta saja.

4. Apakah ada jaminan keberhasilan?
Ya, QLC memberikan jaminan bahwa setiap peserta Insya Allah akan dapat membaca Al-Qur’an dalam waktu singkat, tentu dengan syarat keinginan belajar yang sungguh-sungguh dari setiap peserta. QLC memberikan kesempatan untuk mengulang kembali kelas yang diambil tanpa bayar apabila peserta masih merasa belum sempurna.

5. Apakah ada kelas khusus bagi wanita?
Pada dasarnya kelas digunakan bersama, namun QLC dapat menyediakan kelas khusus wanita dengan pengaturan khusus.

6.Apakah tersedia kelas untuk anak-anak?
Kelas untuk anak-anak diatur secara tersendiri, silakan lakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan Customer Relation Executive kami.

7. Bagaimana caranya mendaftar?
Pendaftaran dapat dilakukan melalui 3 cara, sebagai berikut:

Call Centre
Cukup hubungi 021-798 1108, selanjutnya Customer Service QLC akan melayani pendaftaran Anda.

Datang langsung ke QLC
Jika Anda berkesempatan hadir secara langsung di Gedung QLC, kami dengan senang hati akan melayani.

Online
Cara termudah adalah melalui pendaftaran online. Cukup klik menu “Daftar Sekarang”, lalu ikuti petunjuk selanjutnya.

8. Bagaimanakah sistem pembayarannya?
Pembayaran dapat dilakukan melalui 3 cara:

Tunai
Pembayaran tunai dilakukan langsung di lokasi gedung QLC atau dengan pengaturan khusus.

Kartu Kredit
QLC melayani pembayaran dari hampir semua kartu kredit bank-bank terkemuka.

Transfer
Pembayaran melalui transfer ditujukan kepada:
PT. Merak Multimedia
Bank Mandiri, KCP Jakarta Mampang Imigrasi.
Norek. : 070 000 635 2483

9. Apakah saya dapat mengganti jadwal kelas?
Sistem pengajaran sudah distandarisasi sehingga peserta dapat meminta perubahan kelas dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan staf Customer Relation Executive (CRE) kami.

10. Apakah QLC mengeluarkan sertifikat tanda lulus?
QLC mengeluarkan sertifikat keikutsertaan dimana sertifikat ini menandakan peserta telah mengikuti proses belajar di QLC dengan baik.
sumber FIQ QLC

Jumaat, 28 Oktober 2011

al-Quran Merungkai Cara Mengesan Pembohongan

Ujikaji Ke atas Ubun-Ubun Otak Manusia.

Subhanallah, sangat luar biasa. Itu sahaja yang dapat saya ungkapkan selepas mendapat tahu hal ini. Siapa sangka pada waktu seribu tahun++ dahulu tanpa teknologi canggih, Al-Quran telah membongkar cara bagiamana mengesan pembohongan melalui ayat yang sangat pendek tapi memberi makna yang sangat jelas.

Sebelum saya paparkan apakah ayat tersebut, ingin saya kongsikan bersama anda tentang suatu kaedah yang digunakan pada masa kini untuk mengesan pembohongan. Kaedah tersebut menggunakan pengimejan ke atas otak melalui getaran magnetic atau lebih dikenali sebagai fMRI. Kaedah tersebut dapat mengesan gerak balas yang berlaku ketika otak sedang melakukan penipuan. Bukan itu sahaja, melalui kaedah ini alat mengesan pembohongan dapat diwujudkan. Terdapat banyak kawasan unik dalam otak yang terlibat dalam penipuan dan percakapan benar yang boleh dikesan melalui kaedah fMRI.

Ubun-ubun yang Menipu Menurut Al-Quran
Fakta mengesahkan, dalam otak seorang yang sedang melakukan pembohongan terdapat tujuh kawasan yang aktif tetapi dalam otak orang yang bercakap benar, terdapat hanya 4 kawasan yang aktif. Mengapa hal ini berlaku?. Bagi melakukan pembohongan, otak perlu berusaha lebih keras lagi bagi mengaktifkan kawasan-kawasan yang bergerak balas dalam otak untuk menjana idea-idea dusta berbanding dengan bercakap benar. Ketika proses pendustaan sedang berlaku, bahagian hadapan otak yang mana terletaknya kawasan ubun-ubun akan bertindak balas yang melalui bahagian medial inferior, pre-central area, hippocampus, temporal tengah dan juga kawasan limbic. Begitu juga ketika bercakap benar, terdapat juga aktiviti di bahagian otak hadapan iaitu temporal lobe dan cigulate gyrus.
Sekarang adalah masanya untuk saya kongsikan keajaiban Al-quran bersama anda. Kajian demi kajian dilakukan dengan susah payah sedangkan dalam Al-Quran telah membuktikan hal ini.

Allah s.w.t berfirman dalam surah Al-Alaq ayat 15, 16
Ketahuilah, sesungguhnya jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) Nescaya Kami tarik ubun-ubunnya (iaitu)ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
Sebelum saya mengulas dengan lebih lanjut tentang ayat di atas, saya mohon saudara sudari pembaca mengambil kitab tafsir Al-quran dan rujuk pada ayat yang saya paparkan di atas.
Jika saudara melihat ayat tersebut, perkataan (Nasiya) bermaksud ubun-ubun. Menurut kitab tafsir Ibn Kathir(ubun-ubun yang berdusta) yang dipaparkan dalam ayat tersebut bermaksud, ubun-ubun Abu Jahal menipu dalam percakapan dan perbuatan. Dalam konteks otak, bahagian yang dinamakan sebagai frontel lobe adalah ubun-ubun. Melalui ubun-ubunlah, suatu kebenran atau pembohongan dapat dikenalpasti.
Subhanallah, apa lagi yang boleh kita katakan selain Al-Quran sememangnya diturunkan sebagai panduan kepada seluruh Umat manusia. Berimanlah dengannya dengan sebenar-benar Iman. Insya Allah(^_^)
Dari Pemerhatian, Pandangan Serta Kajian
Muhammad Hidayat Bin Kadersa Merican

Jumaat, 14 Oktober 2011

JOM SAMA-SAMA KITA MENGINGATI ALLAH SEBELUM MALAIKAT MAUT DATANG MENJEMPUT.



TANDA “100″
“Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanyaakan disedari oleh mereka yang dikehendakinya. Walaubagaimanapunsemua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma samada mereka sedar atau tidak sahaja.
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar.
Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akanmengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daginglembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan denganteliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.
Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka yang sedar dan berdetik dihati bahawa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesedaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu sahaja tanpa sebarang munafaat.
Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.


“TANDA 40 HARI”
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT.
Maka Malaikat Maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi Malaikat Maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika.
Adapun Malaikat Maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
“TANDA 7 HARI”
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.
“TANDA 3 HARI”
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam.
Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
“TANDA 1 HARI”
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.
“TANDA AKHIR”
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum.
Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.
Wallahu’alam.

Selasa, 4 Oktober 2011

membangun ekonomi Islam

Di dalam al-Quran dinyatakan bahawa Nabi Muhamad s.a.w diutuskan sebagai rahmat bagi semesta alam sepertimana firman Allah s.w.t dalam surah al-Anbiya ayat 107. Bagaimanapun, salah satu penyakit umat Islam yang menghalang bagi mencapai rahmat itu ialah kemiskinan dan kebodohan.
Di negara kita, umat Islam mewakili 60 peratus daripada penduduk tetapi mereka hanya menguasai 20 peratus sahaja daripada kekayaan negara. Majoriti umat Islam pada hari ini hanya sekadar kais pagi makan pagi, kais petang makan petang.
Persoalan besar timbul ialah bagaimana umat Islam terkebelakang dalam pencapaian ekonomi sehingga kemiskinan itu serasi dalam kehidupan umat Islam?
Pembangunan ekonomi adalah asas utama kepada keutuhan sesebuah negara. Oleh hal yang demikian, Islam juga sangat menganjurkan umatnya supaya membangunkan ekonomi dan meningkatkan taraf kehidupan ke arah yang lebih maju dan dalam masa yang sama tidak mengabaikan pembangunan dari aspek keperibadian dan akhlak.
Kita percaya bahawa kesan daripada rezeki yang diusahakan mengikut acuan syariah dan tadbir urus berdasarkan perundangan Allah s.w.t akan mendapat keberkatan dan limpahan rezeki dan kurnian daripada Allah s.w.t.
Kegiatan ekonomi adalah merupakan suatu fardu kifayah ke atas setiap Muslim sepertimana sabda Rasulullah s.a.w, daripada Zubair bin al-Awwam r.a, yang bermaksud:
Sesungguhnya seorang daripada kamu membawa seutas talinya dan pergi ke bukit lalu pulang dengan membawa seberkas kayu di atas bahunya. Kemudian ia menjualkannya, maka Allah akan memelihara kehormatannya, dan itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta manusia yang kadang-kadang diberi atau ditolak.”
Dalam usaha untuk melonjakkan imej umat Islam maka dituntut umatnya berkerja bersungguh-sungguh untuk meningkatkan ekonomi dan kekayaan negara sejajar dengan tuntutan  meningkatkan kualiti  dan kesejahteraan hidup.
Agama Islam amat menganjurkan umatnya supaya berusaha dalam mencapai kebahagian kehidupan dengan cara yang selari menurut syariah dan meninggalkan segala yang bertentangan dengan ajarannya.
Maka hasilnya, kita dapati pada akhir-akhir ini, sistem kewangan dan pengeluaran produk halal (Halalan Thoiyiban) yang berlandaskan Islam telah mendapat perhatian dan pilihan masyarakat. 

Umat Islam perlu sedar bahawa untuk memantapkan dan mengukuhkan ekonomi umat Islam adalah tidak  mudah. Walaupun kebanyakkan negara-negara Islam kaya dengan sumber galian dan khazanah alam yang dianugerahkan oleh Allah s.w.t, kita lemah dalam memanafaatkan anugerah Allah s.w.t tersebut.
Justeru umat Islam perlu mengambil kesempatan ini dengan tidak lagi bergantung kepada  sistem kapitalis dan sosialis yang bersifat tidak seimbang.
Sistem ekonomi kapitalis menyebabkan kekayaan dikendalikan atau dikuasai hanya oleh segelintir pihak sahaja atau dapat dikatakan yang kaya bertambah kaya, yang miskin papa kedana dan terus berada dalam kepompong kemiskinan.
Dalam konflik yang sedemikian rupa, pastinya menjadikan implikasi negatif kerana menimbulkan banyak permasalahan yang rumit bagi masyarakat yang berada dalam penindasan dan kezaliman dimana mereka yang miskin akan terus dikalahkan oleh kelompok kaya yang menguasai sumber daya ekonomi lebih banyak.

Sheikh al-Imam Dr. Yusof al-Qardhawi pernah berkata bahawa: ”Kekuatan ekonomi Islam kita terbengkalai. Kita hidup di bumi Allah yang paling strategik, paling baik dan paling subur. Bumi yang paling banyak galian yang tersimpan dalam perutnya dan kekayaan yang bertebaran di atasnya.
”Malangnya kita menyalahgunakan kekayaan, tidak berani berusaha di bumi sendiri dalam menghasilkan keluaran dari galian sedangkan bahan mentahnya dikeluarkan dari bumi kita.
”Maka jadilah kita dalam banyak keadaan adalah sebagai pengguna bukannya pengeluar, pengimport bukan pengilang atau pengeksport. Kadangkala kita menghasilkan produk yang tidak diperlukan dan tidak dapat dipasarkan.
”Dalam masa yang sama kita mengabaikan dalam menghasilkan barang atau produk yang sangat kita perlukan dan mempunyai permintaan yang tinggi. Kita sangat berbangga memiliki kereta mewah antarabangsa, sedang kita tidak tahu pun untuk mengeluarkan basikal sebagai produk buatan sendiri.”
 
Powered by Blogger